Siang ini cuaca begitu panas, tapi tak sepanas hati Rega kali ini. Ia baru saja keluar dari Restaurant cepat saji itu dengan rasa marah dicampur dengan tangis yang tertahan. ia merasa dihina dan dipermainkan oleh cowok brengsek itu. Ia ingat apa yang dilakukan cowok itu hari ini padanya, ia minta bertemu pagi ini.
"Ga, kita ketemuan yuk ntar siang di restaurant tempat kita kemarin ya?" ajak Reihan.
Rega yang memang sangat suka pada Reihan sejak pertama kali bertemu sungguh sangat senang dan menyetujui ajakan tersebut. Rega berkenalan dengan cowok tersebut dari pacar temannya, saat itu Rega pergi mengantarkan Agnes temannya menemui pacarnya Pradityo. Dari Pradityo lah Rega berkenalan dengan Reihan. Awalnya Rega merasa gag suka dengan cara Pradityo yang memperkenalkan Rega kepada Reihan dengan cara seolah-olah dia cewek jelek yang gak laku dan butuh pacar. Rega pun sadar diri, ia memang gak secantik agnes yang cantik, putih dan langsing. Gak kayak dirinya yang hitam, gendut dan jelek.
Akan tetapi, Reihan awalnya tak menganggap Rega seperti itu. Ia memperlakukan Rega dengan baik. Malah bisa dibilang cowok tampan itu sedang melakukan PDKT pada dirinya. Dia selalu kirim sms dan telepon Rega, Rega pun merasa senang karena akhirnya ada juga cowok yang mau dekat dengannya. Walaupun dia itu gendut dan jelek.
Semakin hari perasaan Rega semakin dalam kepada Reihan, ia yang merasa Reihan juga menyukainya sangat menunggu saat-saat dimana Reihan akan menyatakan cinta pada dirinya. Hingga saat ini datang, ketika Rega datang menemui Reihan di resataurant tempat mereka janjian. Rega awalnya merasa mungkin Reihan akan menembak dirinya, memang benar Reihan menembak dirinya, tapi bukan dengan kata cinta. Akan tetapi dengan kabar yang menyakitkan. Rega masih ingat apa kata Reihan saat mreka bertemu.
"Ga, kenalin nih cewek gue, Nia"
"Hh..ha..i" sapa Rega dengan gugup. "Rei, loe kok gak bilang dah punya cewek? gue kira loe sekarang bakal bilang kata itu sama gue". Ungkap Rega dengan polos.
"Kata apa sih Ga? gue bingung nih."
"GUE KIRA LOE BAKAL NEMBAK GUE, GUE KIRA LOE ITU DEKATIN GUE KARENA LOE SUKA SAMA GUE" Pekik Rega gak tahan lagi dengan keadaan hatinya yang terguncang.|
Reihan sempat shock dan terpana dibuatnya. begitu juga dengan ceweknya. Mereka juga sekalian malu dengan suara Rega yang agak besar tadi.
"Loe gila ya, loe kan tau dia itu cowok gue. Sadar diri donk loe, udah gendut, jelek lagi" Caci Nia pada Rega.
Rega hanya diam dikatain seperti itu, ia pun merasa dirinya memang seperti itu. Sedangkan Reihan hanya menanggapinya dengan mengatakan "Ga, gue selama ini cuma anggap loe teman, gak lebih. Maaf Ga, gue dah punya cewek"
"Kenapa Rei? apa karena gue gak secantik pacar loe atau cewek-cewek lain? Apa salahnya kalu gue gendut?.tapi ya sudahlah, gue bisa terima. Emang nasib selalu begini. Semoga loe bahagia. Gue pulang dulu" kata Rega dalam tangisnya.
"Rega."panggil Reihan. Namun Rega sudah pergi menghilang, Reihan tak bisa mengejar karena di tahan cewknya. Sebenarnya ada sedikit rasa bersalah pada diri Reihan.
"Semoga loe bahagia Ga" bisik Reihan pada dirinya sendiri.
Sementara Rega keluar restaurant itu dengan emosi dan tangis yang meledak. Ia menyetop taksi dan meninggalkan tempat itu dengan luka yang begiru perih karena cinta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar