Menjadi beban bagi mereka, bukanlah keinginanku.
aku tak megingikan takdir seperti ini.
bukan inginku juga membuat mereka susah.
tapi apa dayaku.
takdirku sudah tertulis sebelum ku ada.
takdir mereka juga lah terjerat bersamaku.
tak bisa ku menyalahkan takdir.
takdirku takrdirmu itu saling terhubung.
hingga nanti kita bertemu ujungnya.
cerita takdir yang lebih banyak awan hitam mengiringnya.
mengiringnya hingga ku bisa menemukan setidaknya satu sinar matahari.
satu sinar yang kurindukan.
agar ku bisa mandiri.
melepaskan genggaman tangan mereka yang aku sendiri bingung.
seperti genggaman memegangku atau mendorongku untuk lebih jatuh lagi.
bukan maksudku mengumpatmu, hidup bahkan takdirku.
inginku membela hak ku.
inginku merasakan sedikitnya hangat matahari.
inginku langit mengusir awan mendung.
hingga sedikit cerita tentang hujan yang tertulis di masa yang akan datang.
biarkan ku menari bahagia untuk tak memikirkan badai yang sedang berkunjung.
tak memikirkan mereka yang selalu berpikir benar
tapi sugguh liar.
hingga yg salah jadi benar
lupa mereka akan kejahatan tangan, mulut, dan hati sendiri.
menutupi langit gelap diantara gulungan awan putih.
tapi hujannya tetap membasahi ku.
inginku yang hanya sekedar keinginanku
aku adalah beban mereka
hanya mengurut dada jika mereka mebenarkan kesalahannya.
memutarbalikkan cerita.
diam dan duduk menulis kata-kata.
mencurahkan dalam setiap do'a
mohonku rindu jumpa pada pelangi.
-caffelatte's morning-
aku tak megingikan takdir seperti ini.
bukan inginku juga membuat mereka susah.
tapi apa dayaku.
takdirku sudah tertulis sebelum ku ada.
takdir mereka juga lah terjerat bersamaku.
tak bisa ku menyalahkan takdir.
takdirku takrdirmu itu saling terhubung.
hingga nanti kita bertemu ujungnya.
cerita takdir yang lebih banyak awan hitam mengiringnya.
mengiringnya hingga ku bisa menemukan setidaknya satu sinar matahari.
satu sinar yang kurindukan.
agar ku bisa mandiri.
melepaskan genggaman tangan mereka yang aku sendiri bingung.
seperti genggaman memegangku atau mendorongku untuk lebih jatuh lagi.
bukan maksudku mengumpatmu, hidup bahkan takdirku.
inginku membela hak ku.
inginku merasakan sedikitnya hangat matahari.
inginku langit mengusir awan mendung.
hingga sedikit cerita tentang hujan yang tertulis di masa yang akan datang.
biarkan ku menari bahagia untuk tak memikirkan badai yang sedang berkunjung.
tak memikirkan mereka yang selalu berpikir benar
tapi sugguh liar.
hingga yg salah jadi benar
lupa mereka akan kejahatan tangan, mulut, dan hati sendiri.
menutupi langit gelap diantara gulungan awan putih.
tapi hujannya tetap membasahi ku.
inginku yang hanya sekedar keinginanku
aku adalah beban mereka
hanya mengurut dada jika mereka mebenarkan kesalahannya.
memutarbalikkan cerita.
diam dan duduk menulis kata-kata.
mencurahkan dalam setiap do'a
mohonku rindu jumpa pada pelangi.
-caffelatte's morning-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar